Artikel


INDUSTRI BARANG LOGAM, KOMPUTER, BARANG ELEKTRONIK, OPTIK, DAN PERALATAN LISTRIK

10 Mei 2022 Artikel

Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik merupakan sub sector yang memberikan kontribusi terbesar ketiga pada nilai Produk Domestik Regional Bruto sector industry pengolahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2018 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbang sebesar Rp. 770.480,60 Juta pada Produk Domestik Regional Bruto sector industry pengolahan.

Pada tahun 2019 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbang sebesar Rp. 785.492,20 Juta pada Produk Domestik Regional Bruto sector industry pengolahan. Pada tahun 2020 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbang sebesar Rp. 792.349,70 Juta pada pada Produk Domestik Regional Bruto sector industry pengolahan. Pada tahun 2021 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbang sebesar Rp. 806.190,50 Juta pada pada Produk Domestik Regional Bruto sector industry pengolahan DIY. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik kecil, Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik menengah dan Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik besar.

Dalam rangka meningkatkan daya saing sub sector ini, diperlukan berbagai program pembinaan khususnya bagi Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik. Sub sector Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan yang dihadapi sub sector ini diantaranya adalah: Pemberlakuan SNI Wajib bagi produk industry, , Kurangnya pengetahuan dan kemampuan IKM untuk memenuhi sertifikasi dan standarisasi produk, Bahan baku tertentu belum cukup tersedia, Lemahnya regenerasi pelaku usaha industry kecil menengah, Kemampuan pelaku usaha industri kecil menengah untuk membeli teknologi masih lemah, Sebagian IKM belum memahami dan mampu membayar biaya pengurusan SNI, Kualitas dan varian produk IKM masih perlu ditingkatkan.

Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah yang dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan di Sub sector Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik  tersebut sangat diperlukan. Begitu pula dukungan dari berbagai stake holder juga sangat dibutuhkan.