Artikel


PELATIHAN AKSES DAN SURVEI PASAR EKSPOR MELALUI INTERNET

13 Juli 2022 Artikel

Kegiatan ekspor dengan melakukan penetrasi pasar ke luar negeri bukan suatu hal yang mudah terutama bagi pelaku usaha pemula. Banyaknya permasalahan perdagangan luar negeri yang timbul baik dari faktor eksternal dan internal kadangkala menjadi hambatan bagi kegiatan ekspor. Persaingan pasar internasional di masa mendatang bukan saja datang dari negara industri maju, namun juga dari sesama negara berkembang yang produknya sebagian besar sama dan berbasis padat tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, pelaku usaha perlu mengetahui proses ekspor sesuai dengan prosedur dan ketentuan-ketentuan internasional yang berlaku. Salah satunya melalui pelatihan akses dan survey pasar ekspor melalui internet bagi para pelaku usaha ekspor Berdasarkan laporan Realisasi Ekspor tahun 2021, produk andalan DIY diantaranya papan kemas, kerajinan kayu, perabotan medis, dan kerajinan anyaman. Hal ini menunjukkan bahwa sektor furniture dan handicraft menjadi sektor unggulan ekspor DIY. Oleh karena itu,  Disperindag DIY melalui Bidang Perdagangan Luar Negeri bekerjasama dengan Balai Besar Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (Balai Besar PPEI) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet bagi Pelaku Usaha Furniture dan Handicraft”. Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari yaitu tanggal 17-19 Mei 2022 bertempat di Hotel Abadi Yogyakarta.

Kegiatan Pelatihan Akses dan Survei Pasar Ekspor Melalui Internet kali ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber dari Balai Besar PPEI yaitu Rachmat Sutarnas Marpaung, Victor Tulus Pangapoi Sidabutar, dan Tonton Taufik. Dalam paparannya, Rachmat Sutarnas Marpaung menyampaikan tentang prospek dan survey pasar ekspor, serta akses dan survey di situs internasional. Rachmat Sutarnas juga menyampaikan tips dalam menentukan negara tujuan ekspor diantaranya 1) hindari negara tujuan ekspor tradisional (USA, Eropa, dan Jepang), 2) cari negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, 3) cari negara yang income perkapitanya tinggi, serta 4) dalami negara yang tidak terlalu disukai eksportir lain.

Victor TP Sidabutar menyampaikan tentang identifikasi pasar di negara tujuan ekspor dan export marketing plan. Dalam mengidentifikasi pasar di Negara tujuan ekspor, perlu dilakukan pengumpulan data market access requirement, identifikasi saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang akan diekspor, identifikasi segmentasi pasar, dan analisa pesaing. Pada pelatihan kali ini, Victor TP Sidabutar juga memberikan pendampingan praktek secara online dalam mengidentifikasi negara tujuan ekspor.

Sedangkan Tonton Taufik memaparkan tentang cara mencari dan mendapatkan data buyer, serta pengalaman melakukan akses dan survei pasar melalui internet untuk bisnis ekspor. Tonton Taufik juga menyampaikan mengenai tips dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah yang sering terjadi dengan buyer/calon buyer yaitu 1)miliki situs web yang terkesan professional; 2) gunakan kop surat; 3) sediakan hotline service (telepon, instant messenger); 4) buat foto produk yang meyakinkan dan rapi; 5) gunakan alamat yang benar dan jelas; 6) gunakan alamat email domain, serta 7) jangan memanipulasi data perusahaan.