Artikel


Produksi Gamelan Dengan Moulding

02 September 2021 Artikel

Gamelan merupakan alat musik tradisional dan salah satu identitas budaya khususnya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keberadaannya sudah dapat dinikmati oleh masyarakat sejak zaman Kerajaan Majapahit. Alat musik gamelan tidak hanya dimonopoli oleh daerah yang memiliki keraton saja. Namun gamelan sudah menyebar ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri. Hingga sekarang gamelan masih tetap digunakan baik untuk acara formal maupun non formal. Gamelan jawa terdiri dari beberapa instrumen diantaranya Kendhang, Bonang Barung, Bonang Panerus, Demung, Saron, Peking, Kenong, Kempul, Kethuk, Slenthem, Gender, Gong Suwukan, Gong Besar, Gambang, Rebab, dan Siter.

Industri gamelan di DIY umumnya merupakan industri turun temurun. Proses pembuatannya pun beragam, ada yang menggunakan teknik cor, ada pula yang menggunakan teknik tempa. Sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari kuningan, perunggu (campuran antara timah dengan tembaga), atau besi. Pemilihan teknik pembuatan dan bahan yang digunakan tergantung pada kemampuan perajin dan pesanan yang masuk.Gamelan yang dibuat dengan teknik cor membutuhkan waktu proses yang lebih lama dalam pembuatannya. Hal ini dikarenakan perajin harus menyiapkan cetakan pasir setiap kali akan melakukan pengecoran. Sementara cetakan pasir tersebut hanya berlaku untuk satu kali pengecoran.

Seiring dengan perkembangan teknologi, dimungkinkan untuk membuat cetakan gamelan dari bahan yang permanen atau dikenal dengan cetakan tetap atau moulding. Apabila cetakan ini dapat diwujudkan, maka proses pembuatan gamelan akan lebih cepat dan efisien. Selain itu, bentuk dan ukurannya pun dapat lebih seragam dibandingkan dengan gamelan yang ada saat ini. Namun untuk mewujudkan suatu moulding gamelan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan ketelitian dan kepresisian dalam pembuatannya untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Perlu diketahui bahwa timah dan tembaga yang dilebur berada pada suhu 1.300 0C, tetapi suhu cairan akan menurun dengan cepat ketika sudah diangkat dari tungku peleburan untuk dimasukkan kedalam cetakan. Oleh karena itu dalam pembuatan cetakan juga perlu dibuat jalur aliran cor yang tepat agar semua rongga moulding dapat terisi untuk mendapatkan hasil cetakan gamelan yang penuh (tidak cacat).

Proses pembuatan moulding atau Penelitian standardisasi gamelan membutuhkan waktu yang panjang, peralatan yang kompleks, serta SDM dengan kemampuan yang memadai.   Sejak Tahun Anggaran 2016 sampai tahun 2020, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY telah   melaksanakan riset pembuatan moulding gamelan sebanyak 12 jenis Gamelan   yaitu : 1) Saron, 2) Gender, 3) Demung, 4) Slenthem, 5) Peking, 6) Bonang Barung, 7) Bonang Penerus, 8) Kethuk, 9) Kenong, 10) Kempul, 11) Gong Suwukan dan 12) Gong Besar. Untuk Tahun Anggaran 2021 ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, akan melaksanakan Produksi Gamelan dengan Moulding. Kegiatan ini lebih menekankan pada bagaimana meningkatkan kemampuan perajin gamelan dalam memprouksi gamelan dengan teknik cor perunggu, tidak lagi menggunakan teknik tempa manual yang membutuhkan waktu produksi yang lama sehingga gamelan yang tercipta sebagai alat musik tradisional dapat terproduksi dengan cepat, memiliki kualitas permesinan yang presisi dan berfungsi dengan baik.