Peningkatan nilai ekspor merupakan indicator pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri. Selama 4 tahun terakhir, perdagangan luar negeri DIY menunjukkan tren positif. Meningkatnya nilai ekspor dari tahun ke tahun dengan rata-rata peningkatan sebesar 11,56% merupakan indikatornya. Nilai Ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2021 tercatat USD 539,96 Juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 29,45% jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Pakaian Jadi Tekstil, Mebel Kayu, Sarung Tangan Kulit (STK), Biji Vanila, Minyak Atsiri, STK Sintetis, Papan Kemas, Wigs (Rambut Palsu), Kerajinan Kertas, dan Kerajinan Kayu adalah komoditas utama ekspor DIY yang di ekspor ke negara-negara tujuan ekspor terutama Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Inggris, Australia, Perancis, China dan Belgia.
Sektor perdagangan (termasuk akomodasi dan makan minum) memberikan sumbangan dalam struktur PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 8,15% atau sebesar Rp. 8,379,070,- pada tahun 2021.
Target nilai sub sektor perdagangan terhadap PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2021 belum tercapai. Indikator Kinerja Pembangunan sektor Perdagangan ini adalah nilai sub sektor perdagangan terhadap PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta. Capaian target nilai sub sektor perdagangan terhadap PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2021 sebesar 89,11%.
Tidak tercapainya target nilai sub sektor perdagangan terhadap PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2021 diakibatkan oleh penurunan aktivitas perdagangan, terutama perdagangan dalam negeri. Penurunan daya beli masyarakat merupakan salah satu penyebabnya. Penurunan aktivitas ekonomi akibat adanya pendemi Covid-19 merupakan penyebab utamanya.
Namun demikinan Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta di tahun 2021 telah berupaya dalam pemulihan ekonomi DIY khususnya melalui sektor perdagangan. Upaya yang telah dilakukan diantaranya pelatihan pemasaran online, pameran secara online dan pameran secara offline.