Berita


Webinar Komunikasi dan Negosiasi

03 November 2021 Berita

Disperindag DIY menyelenggarakan webinar bekerja sama dengan Kementrian Perindustrian dan Laboratorium Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Webinar ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 Oktober 2021. Pada angkatan kesembilan ini webinar diadakan dengan tema Komunikasi dan Negosiasi. Narasumber yang mengisi webinar ini adalah Dosen FEB UGM, Naila Zulfa, SE, MA, MS, PGDip, PhD, FHEA dan Owner Pamela Supermarket, Wildan Zia M Dani, SE.

 Pentingnya komunikasi dalam bisnis yang efektif menurut Naila adalah untuk produktif dalam pekerjaan, berhubungan dengan orang lain secara positif, mendukung kepimpinan dan mendorong keberhasilan organisasi. Tujuan dalam komunikasi bisnis adalah penerima pesan memahami pesan sesuai yang diniatkan pengirim pesan, penerima pesan memberi respon yang diperlukan dan pengirim dan penerima memiliki hubungan baik. Hambatan dalam komunikasi adalah pilihan kata, tata bahasa, struktur kalimat, tanda baca dan pengejaan, jenis pesan, penampilan pengirim dan penerima pesan, factor lingkungan, kapasitas penerima pesan, keterampilan mendengarkan yang tidak efektif dan lainnya. Salah satu strategi dalam bernegosiasi adalah negosiasi berprinsip yaitu negosiasi yang memisahkan orang dari isu dengan bekerjasama menangani masalah bukan menyerang orang, focus pada kepentingan bukan posisi karena posisi dalam negosiasi sering mengaburkan apa yang sebenarnya diinginkan, membangun alternative sebelum membuat keputusan (menemukan opsi untuk keuntungan bersama), dan menggunakan standar objektif untuk mencapai hasil yaitu kesepakatan harus mencerminkan standar yang adil bagi kedua belah pihak.

Menurut praktisi, Wildan, alat digunakan untuk komunikasi kepada publik, berupa berita atau pendapat, apakah dikomunikasikan melalui surat kabar, majalah, buku, radio, televisi atau melalui fillm. Penentu efektivitas komunikasi bisnis adalah pertama Persepsi sesuai dengan kondisi, contoh impor, kualitas barang tergantung dasar yang dilihat, Kedua, Keberhasilan tekhnologi informasi dan komunikasi (proses integrasi informasi) usahakan flyer atau brosur produk tidak terkena copyright, Ketiga, Ketepatan sesuaikan dengan segmen pasar, Keempat Kredibilitas (pastikan produk yang terbaik), Kelima Pengendalian dalam komunikasi bisnis agar bisa menjadi partner komunikasi, dan Keenam Kecocokan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan.