Artikel


Perlunya Digitalisasi pada Industri

20 Mei 2020 Artikel

Teknologi digital diproyeksikan menguasai seluruh sendi kehidupan manusia dan merupakan aspek kunci kesuksesan bisnis dimasa depan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan yang mengimplementasikan digitalisasi meningkat sebesar 29% dalam waktu 3 (tiga) tahun. Sementara perusahaan yang tidak mengimplementasikan digitalisasi, pertumbuhannya hanya sebesar 16% dalam waktu yang sama. Artinya perusahaan yang mengimplementasikan digitalisasi mendapatkan pertumbuhan pendapatan 13% lebih banyak dibandingkan perusahaan yang tidak mengimplementasikan. Ditinjau dari jumlahnya, perusahaan yang mengimplementasikan digitalisasi diprediksi meningkat dari saat ini hingga tahun-tahun berikutnya. Trend yang terjadi dalam dunia bisnis saat ini adalah implementasi digitalisasi, merubah paradigma product-centric (fokus produk) menjadi customer-centric (fokus pelanggan) dengan memahami perilaku customer lebih dalam, berupaya menambah kecepatan agar produk bisa segera dikenal dalam pasar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan perlu memikirkan model bisnis yang mengadopsi perkembangan teknologi dimasa depan. Industri harus bersiap diri dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal dan merugi. Apabila perusahaan masih bertahan menggunakan cara-cara tradisional, maka sulit untuk dapat berkembang. Dalam konteks digitalisasi, terdapat beberapa aspek yang diperkirakan mampu membantu bisnis bertahan dan berkembang dimasa yang akan datang.

Pertama, membangun relasi yang kuat antara perusahaan, customer, dan stakeholder dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan terciptanya relasi yang kuat, customer menjadi loyal terhadap perusahaan. Stakeholder mudah untuk melihat eksistensi dan mendapatkan update dari perusahaan. Cara membangun relasi secara digital antara lain menggunakan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) atau Partner Relationship Management (PRM) yang sudah siap untuk dibeli maupun membangun aplikasi sendiri yang fiturnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Alternatif lain adalah menggunakan media sosial. Media sosial memudahkan orang untuk berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online. Sebuah perusahaan teknologi tepat guna menengah di Kabupaten Bantul menyadari pentingnya dunia digital dengan menyediakan puluhan tenaga kerja yang khusus untuk menangani media sosial dan internet marketing. Tenaga kerja yang disediakan ini jumlahnya mencapai 50% dari total tenaga kerja yang ada. Harapannya adalah mempercepat penyampaian informasi produk kepada customer.

Kedua, perusahaan jangan hanya memberikan produk yang bagus, tetapi juga memberikan solusi. Sebagai contoh, dahulu untuk membeli tiket pesawat terbang harus mendatangi counter penjualan resmi maskapai atau agen perjalanan. Permasalahan muncul ketika individu mendadak harus membeli tiket dimalam hari, saat counter atau agen perjalanan sudah tutup. Padahal tiket harus dipakai pada penerbangan pertama keesokan harinya. Untuk memberikan solusi atas permasalahan ini, inovasi yang muncul adalah adanya layanan digital yang melayani pembelian tiket pesawat 24 jam tanpa henti misalnya aplikasi Traveloka dan Tiket.com. Dengan adanya aplikasi digital tersebut, individu dapat melakukan pembelian tiket pesawat kapanpun dia mau. Contoh lain adalah hadirnya aplikasi e-commerce. Individu yang sibuk dengan pekerjaannya, tidak sempat untuk pergi ke toko, namun dapat membeli baju hanya melalui telepon genggamnya. Pengguna tinggal membuka salah satu aplikasi e-commerce, memilih barang, membayar dengan internet banking, dan menunggu barang dikirim sampai depan pintu rumahnya. Meskipun pembeli tidak melihat dan memegang secara langsung barang yang dibeli, namun mereka percaya bahwa barang sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penjual melalui deskripsi di aplikasi. Fenomena seperti ini terus berlanjut. Meskipun ada waktu untuk pergi ke toko, terkadang individu lebih memilih melakukan pembelian secara online. Belum tentu harga yang ditawarkan lebih murah daripada harga di toko. Bisa jadi total biaya yang dibayarkan jauh lebih besar karena juga menanggung biaya pengiriman. Namun kenyataannya, solusi kemudahan berbelanja yang ditawarkan melalui aplikasi e-commerce menjadi pilihan bagi sebagian orang. Hal ini terbukti dengan adanya data kenaikan pengguna e-commerce di Indonesia yang tumbuh cukup besar dari tahun ke tahun.

Ketiga, pengembangan layanan digital dengan memberikan nilai tambah kepada customer. Perusahaan dapat mengembangkan platform digital yang mampu merekam dan menganalisis data perilaku customer serta stakeholder secara real time untuk melihat isu-isu saat ini dan mengambil keputusan terbaik. Sebagai contoh ketika pengguna mencari makanan melalui aplikasi GoFood maupun GrabFood, sistem akan merekam apa yang diketikkan dalam pencarian. Dengan demikian sistem mempunyai data makanan yang menjadi favorit pengguna. Sehingga pada saat ada promo dari merchant yang menjual makanan favoritnya, sistem akan memberikan notifikasi kepada pengguna. Daftar makanan yang pernah dibeli pun juga terdata dan ditampilkan dalam beranda. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi customer karena aplikasi bisa memudahkannya ketika akan memesan kembali makanan yang sama. Selain itu customer juga merasa diperhatikan dan dipahami keinginannya dalam hal makanan.

Ditulis oleh:
Rendro Prasetyo, ST, M.Eng
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda
Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY

*) Artikel ini juga diterbitkan di kumparan.com pada 12 Mei 2020