Berita


Seminar JIBB 2021: Keberlanjutan Batik Pada Generasi Milenial

05 Oktober 2021 Berita

Batik merupakan warisan budaya Indonesia dan telah diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda pada Oktober 2009 sehingga perlu untuk terus dilestarikan.

            Dalam upaya pelestarian batik, Disperindag DIY menyelenggarakan acara seminar JIBB 2021 dengan tema keberlanjutan batik pada generasi milenial. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan JIBB (Jogja International Batik Biennale) yang telah dilaksanakan sejak beberapa waktu yang lalu. Seminar ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 Oktober 2021 di Hotel Grand Ambarukmo secara hybrid.

            Seminar ini dihadiri langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, ketua Dekranasda DIY, GKR. Hemas dan Kepala OPD DIY serta tamu undangan lainnya. Seminar ini juga menghadirkan narasumber tokoh-tokoh, desainer, pengamat dan para pelaku industri batik di DIY diantaranya Afif Syakur, Dr. Lucky Wijayanti M,Sn., Murni Ridha, Hanang Mintarta dengan keynote speech GKR. Bendara serta Dr. Suwarno Wisetrotomo sebagai moderator.

GKR. Hemas dalam sambutannya menyampaikan bahwa seni batik di era modern idealnya dapat berkembang melintasi batasan ruang dan waktu mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman dan teknologi terkini sehingga seni batik dapat berkembang lebih dinamis namun tetap bijaksana dalam artian tanpa meninggalkan pakem aslinya. Tujuan akhir penyelenggaraan acara ini agar batik mampu berperan menjadi penggerak perekonomian masyarakat apabila dikelola dengan baik.

Provinsi DIY dan masing-masing kabupaten/kota didalamnya telah memiliki corak atau motif khas yang berasal dari kearifan lokal daerahnya. Yogjakarta adalah salah satu sentra batik di Indonesia dan memiliki potensi pengembangan batik dengan dukungan pengrajin yang handal, ketersediaan bahan baku dan distribusi pemasaran yang baik. Kini batik tidak hanya milik para tetua namun sudah menjadi bagian gaya hidup dari kawula muda ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono dalam membuka secara resmi seminar ini.

            Batik adalah sebuah masterpiece art yang harus dijunjung, dihargai dan diperlakukan seperti masterpiece art selayaknya. Perkembangan jaman jangan sampai mengurangi kebudayaan kita, sebaliknya perkembangan jaman harusnya dapat semakin mensupport atau menyuarakan kebudayaan kita kepada dunia luar ungkap GKR. Bendara dalam rangkaian pidato kunci dalam seminar ini.