Artikel
PELATIHAN IKM BAMBU
Salah satu industri hasil hutan yang cukup berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah industri bambu. Bambu sangat umum digunakan sebagai material utama untuk pembuatan berbagai macam produk seeperti bahan bangunan, furniture dan perlengkapan rumah tangga. Dari cara pengolahannya, material bambu dapat diproses secara konvensional-tradisional sampai dengan memanfaatkan penggunaan teknologi mesin produksi. Karena proses pengolahan bambu seperti untuk material kayu, diversifikasi jenis produk yang dihasilkan dari material bambu dapat bervariatif dan inovatif. Sebaran IKM bambu yang merata di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi kekuatan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan mengurangi kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi. Selain itu, kreatifitas serta kemampuan diversifikasi dari IKM bambu, mampu membentuk pangsa pasar yang selalu baru dan berkembang. Untuk itu IKM bambu perlu terus didorong melalui berbagai pembinaan dan pengembangan yang didukung oleh pemerintah daerah agar pembinaannya berkelanjutan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kelompok Substansi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, pada tahun 2022 menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan IKM Bambu yang didanai oleh Dana APBD TA 2022. Kegiatan ini telah terlaksana pada 2 (dua) kelompok IKM yaitu Kelompok IKM Binangun Bamboo Craft dan IKM Kelompok Usaha Ruang Bambu. Pelatihan IKM Bambu pada Kelompok IKM Binangun Bamboo Craft telah dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 12 Juli 2022 di Kulon Progo dengan jumlah peserta 20 orang. Pelatihan IKM Bambu pada IKM Kelompok Usaha Ruang Bambu telah terlaksana pada tanggal 13 sampai dengan 19 Juli 2022 di Yogyakarta dengan jumlah peserta 20 orang.
Maksud dari pelaksanaan pelatihan IKM Bambu ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan teknis IKM bambu dalam memroduksi produk mebel bambu. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM dari IKM bambu, meningkatkan nilai jual dari produk IKM bambu, dan meningkatkan diversifikasi produk IKM bambu. Pelatihan IKM Bambu ini menghadirkan instruktur dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yaitu Bapak Febrian Wisnu Adi, S.Sn., M.A.
Materi yang disampaikan selama pelatihan yaitu tentang meningkatkan nilai produk mebel dan souvenir bambu dengan teknik laminasi. Bapak Febrian menjelaskan tentang bambu laminasi yaitu material bambu yang telah mengalami pemrosesan sehingga memiliki bentuk dan ketahanan yang mirip seperti kayu. Proses pembuatan bambu laminasi yaitu bambu yang sudah dipotong kemudian dibelah menjadi lembaran-lembaran tipis. Lembaran-lembaran bambu tipis tersebut diawetkan dengan borac-boric dan selanjutnya dikeringkan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan pada kelompok IKM Bambu maka diharapkan IKM Bambu meningkat pengetahuan dan ketrampilan teknisnya, mampu mengembangkan desain produk untuk memenangkan persaingan pasar.