Artikel


Tenun Lurik Yogyakarta

03 November 2021 Artikel

Lurik merupakan nama kain yang berasal dari daerah Jawa ( Yogyakarta), kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa, lorek yang berarti garis-garis, yang merupakan lambang kesederhanaan. Pada dasarnya kain lurik hanya mempunyai satu motif saja yaitu garis – garis baik Vertikal maupun horizontal dengan berbagai macam warna atau ada juga yang polosan.

Tenun Lurik diperkirakan sudah ada sejak 3.000 tahun silam. Kata Kain tenun lurik pada dasarnya memiliki tiga motif dasar yaitu motif lajuran dengan corak garis-garis panjang searah dengan helai kain, motif pakan malang yang memiliki garis lebar dan motif cacahan dengan corak kecil-kecil.

Pada awal mula pembuatannya, kain lurik dibuat dalam bentuk selendang dipakai untuk kemben ataupun alat untuk menggendong. Motifnya pun cukup sederhana berbentuk garis garis dengan warna hitam dan putih ataupun perpaduan di antaranya. Relief pada Candi Borobudur pun menggambarkan keberadaan penenun kain lurik dengan alat tenun gendong. Seiring berkembangnya waktu, kain lurik pun mulai dijadikan pakaian pria maupun wanita seperti beskap untuk pria dan jarik atau kebaya pada wanita, bahkan pada saat ini kain lurik sudah dijadikan busana sehari-hari .

Kain tenun lurik serat akan makna filosofi dan tak bisa dilepaskan dari kepercayaan dan keberadaannya selalu mengiringi berbagai acara upacara adat. Makna yang tersematkan terletak pada motif warnanya. Ada juga corak yang dianggap sangat sakral dan menjadi sumber nasihat, petunjuk, dan harapan. Contohnya saja lurik gedog madu yang biasanya digunakan dalam upacara adat mitoni ataupun siraman. Ada juga corak motif lasem yang biasanya digunakan untuk pakaian perlengkapan pengantin pada zaman dahulu.

Pada saat ini kain tenun lurik sudah diproduksi dengan menggunakkan alat tenun yang bukan mesin, atau biasanya disebut dengan ATBM. Alat ini lebih modern dan dapat menghasilkan lebih panjang dan lebar.dengan waktu yang tidak terlalu lama. Sedangkan warna dan motif kain tenun lurik ada berbagai macam sehingga menjadikan penggunanya tidak terbatas oleh kepentingan adat, bahkan kini kain lurik dapat dijadikan pelengkap dalam fashion, interior, dompet, tas, sandal, topi, sarung bantal ataupun taplak meja dan lain – lain.